PALANTA

Hal yang paling kecil bisa mengubah hidupmu. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi di luar perkiraan dan tak terduga. Mengarahkanmu ke masa depan yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Kemana itu akan membawamu ? Itulah perjalanan kehidupan. "YOU'LL NEVER WALK ALONE"

Selasa, 03 September 2013

Ku ingin pulang...

Setelah aku keluar dari lintasan...
Meninggalkan hampir semua keharusan yang mesti aku lakukan pada jalan Tuhan...
Semua itu terjadi dengan sadar, 
bahwa aku memang mengambil keputusan ini :
meninggalkan jalan yang katanya benar.

segala kegagalan, frustasi, kepenatan, dalam mengisi hidup yang tak menyenangkan dan tak menenangkan. 
Hidup yang kulalui tanpa upaya pendekatan diri pada cahaya abadi membuatku makin tak survive. 
ini salah satu uji coba yang kulakukan, dimana aku hanya ingin mengejar kenikmatan duniawi (Harta, Wanita, Tahta). 
Dan yang aku dapatkan adalah masalah yang beruntut.
Bagi orang yang pernah meniti jalan kebaikan, memang tak sepenuhnya aku melupakan “kenyataan Tuhan”. 

Pada saat aku berpikir tentang hal-hal di luar nilai agama,
saat itu pula aku sebenarnya meyakini bahwa Tuhan memang nyata. 
Tapi itu tak lantas membuatkan langsung tobat dan kembali pada aturan-Nya. 
Aku tetap berkeras diri meninggalkan segala kewajiban sebagai mahluk ciptaan-Nya. 
Semakin jauh, semakin aku tak bisa benar-benar mengingkari “Kenyataan Tuhan”. 

Dalam “dosa2” aku mendapatkan kesimpulan sendiri tentang bagaimana mestinya manusia berpikir, bersikap, dan berbuat. 
Ketika shalat, sangat terasa bedanya ketika aku melakukannya sebelum menempuh jalan yang kering meradang ini. 
Aku melaksanakan shalat, seperti ada tabir yang membenturkan komunikasiku dengan Tuhan. 
Shalat yang kulakukan hanyalah sekedar bergerak dan bercuap-cuap saja. 

Tak ada nada indah yang terekam dalam bathinku. 
Hambar, tak ada efek sama sekali... ya allah'''...mampukah sedikit demi sedikit tabir rahasia ini dapat kutembus hingga aku tak pernah mau memprediksikannya. 
Yang penting bagiku sekarang adalah terus berupaya menembus tabir cahaya itu. 
Ya, mungkin istilah TABIR CAHAYA itu agaknya tepat untuk menggambarkan kebuntuan... bahwa q'... ingin bertobat'''...ku'..ingin kembali ke jalan yg Enkaw Ridhoi''...

Tidak ada komentar: