PALANTA

Hal yang paling kecil bisa mengubah hidupmu. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi di luar perkiraan dan tak terduga. Mengarahkanmu ke masa depan yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Kemana itu akan membawamu ? Itulah perjalanan kehidupan. "YOU'LL NEVER WALK ALONE"
Tampilkan postingan dengan label Games. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Games. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Agustus 2013

Tok-tok Ubi

Pemain : 6 orang atau lebih
Alat      : Sebuah tiang atau pohon
Lokasi  : Lapangan/halaman rumah/taman bermain/taman kota

CARA BERMAIN
Semua pemain melakukan undian untuk menentukan kategori pemain. Pertama, pemain yang menang undian berperan sebagai ubi yang berbaris memanjang kebelakang sambil berjongkok dan memeluk erat pinggang teman didepannya. Pemain paling depan memeluk tiang atau pohon di hadapannya. Kedua, pemain yang kalah berperan sebagai Nenek Grondong.

Nenek Grondong akan mencabut ubi satu persatu hingga seluruh ubi habis dicabut. Sebelumnya, terjadi dialog sebagai berikut:

Nenek Grondong : "Tok...Tok...Tok..."
Ubi                      : "Siapa?"
Nenek Grondong : "Nenek Grondong"
Ubi                      : "Mau apa?"
Nenek Drondong : "Memetik ubi!"
Ubi                      : "Ubinya sudah masak!"

Setelah saling berdialog, Nenek Grondong berusaha mencabut pemain yang berada di barisan paling belakang. Sementara itu, pemain memegang erat pinggang teman yang ada didepannya agar tidak mudah dicabut oleh Nenek Grondong. Nenek Grondong akan menggelitik agar pemain kegelian dan melepaskan pegangannya. 
Pemain yang terlepas memisahkan diri dan membentuk barisan baru sambil berjongkok.

Dialog dilakukan setiap Nenek Grondong akan mencabut ubi sampai seluruhnya tercabut.

Ubi-ubi yang telah tercabut itu akan menggabungkan diri dan berkumpul sambil berjongkok. Nenek Grondong berkating memasak mereka. Karena kurang guram, Nenek Grondong pergi untuk membeli garam. Saat itulah, para Ubi melarikan diri. Nenek Grondong akan mengejar untuk menangkap salah satu dari mereka. Pemain yang pertama tertangkap akan menjadi Nenek Grondong berikutnya.

Permainan dilanjutkan dengan membentuk barisan dan melakukan dialog. Begitu seterusnya permainan ini dilakukan.

Skill:
Ketangkasan, Kepemimpinan, Kerja sama, Strategi, Wawasan dan Kejujuran

Sabtu, 17 Agustus 2013

7 Lomba Tradisional Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia Diterbitkan


Setiap 17 Agustus rakyat Indonesia memperingati hari kemerdekaan. Masyarakat pun memeriahkanya dengan berbagai macam perlombaan tradisional yang biasa diadakan di kampung-kampung/ pedesaan diikuti oleh warga setempat dan dikoordinir oleh pengurus kampung/ pemuda desa. Nah berikut ini ada beberapa lomba tradisional yang digelar masyarakat dalam memperingati hari kemedekan Indonesia mau tahu apa aja iti simak berikut ini.
  1. Panjat Pinang Panjat pinang adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Cara memainkanya pun cukup mudah sebuah pohon pinang yang tinggi dan batangnya dilumuri oleh pelumas disiapkan oleh panitia perlombaan. Di bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiahmenarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon. Oleh karena batang pohon tersebut licin (karena telah diberi pelumas), para pemanjat batang pohon sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang pohon inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang pohon, dan menjadi atraksi menarik bagi para penonton.
  2. Tarik Tambang Pertandingan melibatkan dua regu, dengan 5 atau lebih peserta. Dua regu bertanding dari dua sisi berlawanan dan semua peserta memegang erat sebuah tali tambang. Di tengah-tengah terdapat pembatas berupa garis. Masing-masing regu berupaya menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu yang berlawanan melewati garis pembatas. Regu yang tertarik melewati garis pembatas dinyatakan kalah. Taktik permainan terletak pada penempatan pemain, kekuatan tarik dan pertahanan tumpuan kaki di tanah. Pada umumnya pemain dengan kekuatan paling besar ditempatkan di ujung tali, untuk menahan ujung tali saat bertahan atau menghentak pada saat penarikan.
  3. Sepeda Lambat Para peserta bersiap dengan sepeda masing-masing di garis permulaan dan berlomba untuk mencapai garis finish dalam lajur masing-masing. Namun, berbeda dan berlawanan dengan balap sepeda, pemenang sepeda lambat adalah peserta paling akhir yang mencapai garis finish. Karena sepeda hanya mempunyai dua roda, semakin lambat sepeda dikayuh, semakin sulit untuk menjaga keseimbangan, dan bila peserta tidak dapat menyeimbangkan sepeda (jatuh atau salah satu kakinya menyentuh jalan), peserta akan dinyatakan gugur. dan tidak boleh lagi mengikuti lomba.
  4. Lomba Makan Kerupuk Panitia perlombaan menyiapkan kerupuk sejumlah jumlah peserta yang digantung dengan tali secara berjejer kepada sebuah tali panjang. Para peserta berlomba untuk memakan kerupuk masing-masing, dan pemenangnya adalah peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknya. Tantangan dari lomba ini adalah, peserta tidak diperbolehkan menggunakan tangan – dalam memakan kerupuk, peserta hanya diperbolehkan menggunakan mulutnya. 
  5. Balap Karung Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk. Lomba balap karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan langsung terlibat dalam perlombaan ini.
  6. Perang bantal Dua orang pemain duduk di atas sebuah batang pohon yang diletakkan di atas air, bisa berupa sungai atau kolam. Pemain tersebut duduk berhadapan dan bersenjatakan bantal baku pukul sampai salah satu terjatuh ke dalam air. Yang tetap bertahan di atas dinyatakan sebagai pemenang. 
  7. Lari Kelereng Setiap peserta lomba berlari sambil membawa kelereng yang biasanya ditaruh di dalam sendok yang dibawa lari bagisiapa yang menjatuhkan kelereng didalam sendok maka peserta dinyatakan telah gugur dan siapa yang berhasil menyampai garis finis maka itulah pemenangnya. 


Sumber : Copyright © Palingseru.com 

Kamis, 01 Agustus 2013

Operasi pembebasan sandera pada semba lakon

Semba lakon adalah sebuah permainan yang terdiri dari dua kelompok, masing-masing kelompok minimal berjumlah 5 orang dan tidak ada batasan maksimal dari pemainnya. Karena semakin banyak anggota masing-masing kelompok permainan ini menjadi semakin menarik. 

Semba lakon permainan yang sangat menguras tenaga, karena selama permainan ini berlansung, para pemain selalu bergerak, baik itu berjalan santai untuk mengamati lawan hingga pemain berlari sekencang-kencangnya untuk menangkap lawan. Bagi anak-anak di Minangkabau, permainan ini dimainkan diwaktu istirahat belajar dan waktu class meeting. Kebanyakan dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar. 


Permainan Galasin/Gala/Cak Bur


Permainan galasin atau gala atau cak bur merupakan permainan tradisional yang sudah dipelajari secaran turun temurun. Permainan ini terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu kelompok penjaga dan kelompok pemain bebas. Jumlah anggota masing-masing kelompok disesuaikan dengan jumlah area permainan. Jarak antara satu penjaga dengan penjaga lainnya adalah 4-5 langkah dan jarak rentangan kesamping kiri kanan adalah 3-4 rentangan tangan.
Aturan permainan:
1. Kelompok penjaga berdiri diatas garis yang sudah ditandai dengan kapur atau sejenisnya.

Rabu, 31 Juli 2013

Lompat singkong

Lompat piramid singkong adalah sejenis permainan dengan menggunakan batang singkong sebagai media utama yang terdiri dari tiga potongan batang singkong yang disusun tegak menerupai piramid dengan menggunakan sandal jepit sebagai alat pengancur piramid singkong. Permainan ini dilakukan oleh sekelompok pemain, dimana pemain yang kalah dalam suit atau hom pim pa atau permainan kertas batu gunting atau hitam-putih atau hitungan banyak sedikit dengan menggunakan jari salah satu tangan, maka ia bertindak sebagai penjaga sedangkan pemain yang lainnya bertindak sebagai pemain bebas dengan bersembunyi. Aturan permainan : 
  1. Potongan singkong ditegakkan seperti piramida ditengah lapangan atau halaman rumah.
  2. Pemain bebas berdiri sekitar 10-15 langkah dari piramida singkong kemudia melemparkan sandalnya untuk menjatuhkan susunan potongan singkong sebagai awal dimulainya permainan. 
  3. Setelah potongan singkong rubuh/berserakan, pemain bebas pergi untuk bersembunyi sedangkan pemain penjaga berusaha untuk membangun piramid singkong kembali.
  4. Setelah piramid singkong jadi, pemain penjaga berusaha mencari pemain bebas sambil menjaga piramid singkongnya dari lemparan sandal pemain bebas.
  5. Pemain bebas yang sudah ketahuan tempat persembunyiannya berusaha merobohkan piramid singkong dengan melemparkan sandal, sedangkan pemain penjaga berlari kearah piramid singkong untuk mengunci pemain bebas dengan melompati piramid singkong sambil berteriak menyebutkan nama pemain bebas diikuti dengan singkong, contoh "Hasan singkong".
  6. Pemain yang sudah disebutkan namanya dinyatakan kalah, dan ia bisa mengikuti permainan ini sampai semua pemain bebas ditemukan atau salah satu pemain bebas berhasil menjatuhkan piramid singkong. Jika pemain bebas lainnya tidak bisa menjatuhkan piramid singkong berarti pemain bebas pertama yang kalah bertindak sebagai penjaga. Manfaat permainan ini: 1. Menjaga Ketangkasan 2. Membina kejujuran 3. Membangun strategi

Balap Sabut Kelapa

Balap sabut kelapa merupakan permainan yang kebanyakan dimainkan oleh siswa-siswi tingkat sekolah dasar. Sesuai dengan namanya, permainan ini menggunakan bahan kulit kelapa yang disebut dengan sabut/sabuik dalam bahasa masyarakat Minangkabau. Permainan ini bisa dimainkan secara berkelompok maupun secara individu. Aturan permainan: 
  1. Pemain duduk diatas sabut kelapa seperti jongkok pada garis star.
  2. Setelah pluit dibunyikan tanda permainan dimulai, pemain menggeser sabut kelapa dengan menggunakan bantuan tangan dan kaki sambil tetap duduk diatasnya. 
  3. Pemain yang berdiri atau membungkuk atau tidak duduk diatas sabut dinyatakan gagal, dan keluar dari arena permainan. 
  4. Pemain dinyatakan menang jika mampu melewati garis finis dengan waktu tercepat. 
  5. Permainan ini bertujuan untuk: 1. Menjaga ketangkasan 2. Menambah wawasan 3. Memancing ide kreatif dalam memanfaatkan kekayaan alam 4. Membina kejujuran.