PALANTA

Hal yang paling kecil bisa mengubah hidupmu. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi di luar perkiraan dan tak terduga. Mengarahkanmu ke masa depan yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Kemana itu akan membawamu ? Itulah perjalanan kehidupan. "YOU'LL NEVER WALK ALONE"

Minggu, 06 Oktober 2013

Ini dia Arti Background Masjid di Twitter

Setelah saya liat, ternyata memang ada gambar Masjid sama orang yang lagi main Kriket (permainan yang mirip bisbol). Kalau menurut Om Wikipedia, "kriket itu merupakan olahraga dengan jumlah pemain 11 orang/team." Saya pun belum tau jelas permainan kriket ini kaya apa tapi yang jelas mainnya seperti main kasti kali ya...???

Dan Masjid yang menjadi latar belakang twitter ini ternyata merupakan Mesjid Agung Sultan Qabus (Sultan Qabuus Grand Mosque) di Oman. Nama Masjid ini diambil dari nama Raja Oman, yaitu Sultan Qabus bin Said.

Nah, buat yang malas buka twitter.. Background aslinya seperti ini :




backgroundnya:



Masjidnya:



Yang jadi pertanyaan saya, yang ditonjolkan itu Kriket atau Masjid? Kalau kriket, kenapa tidak dilapangan? Kalau masjid, kenapa ada orang bermain kriket?

Dan pertanyaan saya sedikit terjawab dengan menemukan arikel di Okezone.com. Yang mengakatan bahwa ternyata pemilik saham terbesar adalah Al Waleed bin Talal, yang merupakan keponakan Raja Abdullah bin Abdil Aziz (Raja Arab Saudi). Al Waleed membelinya seharga 300juta USD (sekitar Rp. 3 trilyun). Menurut Majalah Forbes, kekayaan Al Waleed mencapai 19 milyar USD (sekitar 187 trilyun).

Walaupun bukan saya pemiliknya, nggak tau kenapa saya merasa bangga, karena ternyata pemilik saham terbesar Twitter adalah orang Islam. Subhanallah Dan saya simpulkan, di gambar itu memang gambar Masjid yang ditonjolkan dalam background Twitter ini dan untuk kriketnya ane belum bisa simpulkan sih .


Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/524c14590e8b463603000000/arti-background-masjid-di-twitter/

Minggu, 29 September 2013

Di Negara Ini Anda Tak Akan Menemukan McDonald's

Siapa yang tak kenal McDonald's Corp? Perusahaan raksasa yang mengelola restoran cepat saji terbanyak di dunia. McDonald's memiliki 34.480 cabang restoran yang tersebar di seluruh belahan bumi.

Dengan jumlah cabang sebanyak itu penggemar junkfood tidak perlu takut kelaparan. Mobilitas ke berbagai kota dan negara manapun, pasti menemukan restoran McDonald's. 

Tapi sayangnya tidak di beberapa negara ini. Sebagian tidak memperkenankan McDonald's menyentuh negaranya, sebagian lagi tidak memenuhi kriteria standar untuk disinggahi restoran tersebut.

Korea Utara

Pemimpin tercinta Korea Utara, Kim Jong Il dan putranya menggemari hal-hal berbau barat. Bahkan sebelum meninggal, Kim sempat menyicipi burger McDonald's. Peristiwa tersebut sempat menuai kontroversi, terkait perilaku pejabat rezim yang menggunakan maskapai negara untuk proses pengiriman burger. Walaupun demikian, McDonald's tetap tidak dapat membuka lahan bisnis di negara ini.

Bolivia

Sempat beroperasi selama 14 tahun, namun McDonald's diusir karena penerapan peraturan politik baru. Gerakan politik tersebut tidak menginginkan perusahaan luar negeri mencuri banyak keuntungan di Bolivia. Presiden Bolivia, Evo Molares juga mencanangkan program anti makanan cepat saji yang memperburuk kesehatan.

Ghana

McDonald's pernah mempertimbangkan untuk membuka cabang di negara ini. Namun niat tersebut diurungkan, karena Ghana dinilai tidak memiliki cukup uang untuk menjadi pelanggan tetap McDonald's.

Macedonia

Hingga Mei 2013, McDonald's tercatat telah membuka cabang selama 16 tahun di negara ini. Tapi perselisihan antara kantor pusat McDonald's di Eropa dengan pemilik waralaba di Macedonia menyebabkan kontrak berakhir. Setelah kejadian tersebut McDonald's tidak lagi membangun bisnis di Macedonia.

Bermuda

Hampir dibangun pada tahun 1999, namun kendala terjadi karena protes masyarakat Bermuda. Mereka meminta pemerintah agar tegas pada undang-undang yang telah dibuat, yakni melarang bisnis waralaba di negara ini. Seorang pers Bermuda pernah menulis di surat kabar, "McDonald's tidak sesuai dengan harga diri orang Bermuda."

Zimbabwe

Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, berencana membuka cabang pertama McDonald's pada 2010. Namun pihak McDonald's masih berfikir matang-matang, karena belum menemukan pengusaha yang memiliki integritas tinggi dari negara tersebut. 

Islandia

Krisis Krona Islandia pada tahun 2009 membuat bisnis McDonald's ikut runtuh. Biaya impor yang mahal untuk bahan baku McDonald's membuat John Gardar Ogmundsson, salah satu pemilik resto dipaksa untuk menutup outletnya rapat-rapat.

sumber: vivalife