PALANTA

Hal yang paling kecil bisa mengubah hidupmu. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi di luar perkiraan dan tak terduga. Mengarahkanmu ke masa depan yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Kemana itu akan membawamu ? Itulah perjalanan kehidupan. "YOU'LL NEVER WALK ALONE"

Kamis, 15 Agustus 2013

Tips mengurangi berat badan pasca lebaran


Jakarta, Setelah sebulan berpuasa, Hari Raya Lebaran tentu menjadi momen yang sangat dinanti. Namun hari-hati, jika tak pandai menahan diri maka bobot justru bisa melonjak di satu hari tersebut. Lantas bagaimana cara mengatur makan yang tepat agar asupan makanan dan minuman di hari itu tetap terjaga?
"Biasanya saat lebaran, makanan tersedia sangat banyak apalagi jika berkunjung ke rumah keluarga. Bisa dipastikan akan ditawari berbagai macam makanan yang mengandung santan dan berkalori tinggi," terang dr Pauline Endang Praptini D., MS, SpGK, pakar gizi klinik dari RS Fatmawati, saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Jumat (9/8/2013).

Menurut dr Pauline, semua keputusan tersebut pada akhirnya akan kembali lagi kepada diri kita sendiri. Di hari raya tersebut, kita harus pandai memilih dan bisa menyesuaikan diri dengan kondisi kesehatan. Sebab hampir semua makanannya mirip, yaitu berbahan santan dan manis.

"Perhatikan juga jam berapa kita berkunjung. Jika memang kita berkunjung di waktu makan besar, tidak ada salahnya mengonsumsi makanan tersebut. Namun jika berkunjung di waktu sore hari (bukan jam makan besar) maka sebaiknya tahan jangan sampai mengonsumsi makanan besar kembali," ujar dr Pauline.

Sependapat dengan dr Pauline, Dr. Tirta Prawita Sari, MSc, SpGK, spesialis gizi, juga mengungkapkan bahwa saat Lebaran setiap tahun pasti menunya sama. Sebagian besar adalah makanan bersantan, gorengan, berminyak, dan pedas.

"Jika tidak hati-hati, proses puasa yang berfungsi dalam kesehatan sangat baik selama 1 bulan ini habis di 1 hari tersebut. Salah satunya organ hati. Setelah 1 bulan beristirahat, saat lebaran hati bekerja keras selama sehari penuh. Ini karena kita pasti makan dengan menu kurang sehat dan minum minuman serba manis," papar dr Tirta.

Untuk itu, dr Tirta menyarankan untuk minum air putih yang banyak setiap mau makan. Makan pun usahakan untuk dikurangi sedikit-sedikit porsinya. Perbanyak asupan serat dan buah, sedangkan untuk minuman bersoda atau manis tidak ada kompromi. Lebih baik konsumsi teh hangat tanpa gula. Ia bahkan juga menyarankan untuk tetap berolahraga di hari itu setidaknya 40 menit saja.


Sumber: detik.com

Cokelat Panas Meningkatkan Kemampuan Berpikir


Saat sedang stres atau sedih, biasanya cokelat menjadi cara untuk menenangkan diri. Sebab, cokelat memiliki kandungan yang bisa membuat perasaan kita menjadi tenang dan nyaman. Kini, ada lagi manfaat cokelat yang benar-benar baik untuk kesehatan tubuh kita.
Sebuah studi baru menemukan, meminum dua cangkir cokelat panas sehari, selama 30 hari, akan memberikan peningkatan 30 persen dalam memori dan kemampuan berpikir bagi pasien tua yang menderita gangguan aliran darah pada otak.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology ini ditulis oleh Dr Farzaneh Sorond, ahli saraf di Brigham and Women's Hospital, dan asisten profesor neurologi di Harvard Medical School. Studi ini dilakukan pada sampel yang kecil, yaitu hanya melibatkan 60 orang dengan usia rata-rata 72 tahun.

"Daerah-daerah otak yang bekerja membutuhkan lebih banyak bahan bakar," kata Dr Sorond. Bagi orang-orang yang aliran darah pada otaknya terganggu, Cokelat mungkin bermanfaat memberikan lebih banyak bahan bakar.

Namun, Dr Sorond mengatakan, penderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan kecenderungan ke arah demensia vaskular, tidak bisa mengobati diri sendiri dengan mengonsumsi cokelat.
"Karena si penderita tidak bisa benar-benar mengonsumsi banyak gula, lemak, dan kalori," jelasnya.

Dokter lain pun setuju dengan saran Dr Sorond, termasuk kardiolog Dr Peter McCullough, yang mengatakan bahwa lemak dan gula dalam cokelat dapat berdampak negatif pada kesehatan. Untuk pasien tiga penyakit tersebut, diet sehat dan olahraga dibutuhkan untuk meningkatkan aliran darah ke otak.
Sumber: TRIBUNJATENG.COM