PALANTA

Hal yang paling kecil bisa mengubah hidupmu. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi di luar perkiraan dan tak terduga. Mengarahkanmu ke masa depan yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Kemana itu akan membawamu ? Itulah perjalanan kehidupan. "YOU'LL NEVER WALK ALONE"

Kamis, 01 Agustus 2013

Benarkah landak bisa memanah dengan durinya ?

Ada mitos yang berkembang dilingkungan tempat tinggal saya di Situjuh, Payakumbuh Sumatera Barat, bahwa landak (gunjo menurut orang Minangkabau) dapat menjatuhkan buah pepaya dari batangnya dengan menembakkan durinya, seperti anak panah yang melesar dari busurnya. Tidak hanya itu, landak juga mampu membidik mangsa atau makhluk lain yang membahayakn dirinya. Jadi orang tua-tua pesan, kalau ketemu dengan landak harus berhati-hati. Sebab jika tidak berhati-hati akan terkena serangan bulu landak.

Jika ini memang benar, maka landak merupakan hewan yang memiliki sistem pertahanan yang brilian dan hebat. Bisa jadi bisa mengalahkan sistem pertahanan Indonesia, heheheh,,,, Sebenarnya, duri-duri landak memiliki tekstur yang keras dan tebal. 

Duri landak merupakan rambut/bulu-bulu yang kaku sehingga berbentuk seperti jarum-jarum besar. Coba kamu bayangkan apakah kamu bisa menembakkan rambut yang ada dikepalamu...?. Pada bagian pangkal duri landak berwarna putih dan pada bagian ujuangnya berwarna hitam, ini memberikan gambaran betapa berbahayanya duri landak bagi tubuh makhluk lainnya terutama kita manusia. Pada dasarnya landak memang memiliki sistem pertahanan yang sangat bagus untuk melindungi dirinya dari pemangsa. Jika landak diserang oleh hewan lain atau manusia ingin menangkapnya, landak akan menggulungkan badannya. Sehingga hewan pemangsa dan manusia harus berhadapan dengan duri-durinya yang tajam. Durinya akan berfungsi sebagai senjata pertahanan ketika direnggangkan bukan ditembakkan. Ujung-ujung duri yang tajam akan melukai pemangsanya dan manusia. Maka landak menjatuhkan buah-buahan dari tangkainya dengan menembakkan durinya hanyalah mitos. Mungkin orang tua tidak menginginkan anak-anaknya berinteraksi dengan hewan yang berbahaya seperti landak. Karena setiap luka yang disebabkan oleh duri landak berdampak inveksi dan tentunya hal ini tidak baik.

Gajah takut dengan tikus

Ada berbagai ide yang muncul oleh produser film kartun untuk menghibur anak-anak. Tidak tanggung-tanggung ada beberapa kartun yang tidak masuk akal seperti mengkarakterkan spesies gajah takut pada spesies tikus. Gajah yang merupakan salah satu binatang terbesar mampu melompat ke dahan pohon yang tertinggi karena terkejut melihat tikus yang berjalan santai didekat kakinya atau terkadang gajah mampu berlari super cepat yang mengalahkan pengendara motor atau mobil balap.

Tentu hal ini mengundang tawa dan hiburan bagi anak-anak. Tapi benarkah gajah takut dengan tikus ? Sebenarnya dalam kehidupan alam liar, gajah sangat jarang bertemu dengan tikus. Karena gajah aktif disiang hari sedangkan sebagian besar tikus aktif dimalam hari. Kemungkinan gajah bertemu dengan tikus adalah ketika gajah berada dalam penangkaran atau dikebun binatang. Meskipun demikian, penglihatan gajah tidaklah begitu baik, jadi kemungkinan gajah untuk melihat tikus sangat kecil serta kemungkinan gajah untuk lari atau mampu melompat tinggi disebabkan takut dengan tikus hanyalah sebuah mitos. Jika itu memang terjadi, itu hanya terjadi dalam dunia khayal produser film kartun.