Siapa yang tak kenal McDonald's Corp? Perusahaan raksasa yang
mengelola restoran cepat saji terbanyak di dunia. McDonald's memiliki
34.480 cabang restoran yang tersebar di seluruh belahan bumi.
Krisis Krona Islandia pada tahun 2009 membuat bisnis McDonald's
ikut runtuh. Biaya impor yang mahal untuk bahan baku McDonald's membuat
John Gardar Ogmundsson, salah satu pemilik resto dipaksa untuk menutup
outletnya rapat-rapat.
sumber: vivalife
Dengan jumlah cabang sebanyak itu penggemar junkfood tidak perlu takut kelaparan. Mobilitas ke berbagai kota dan negara manapun, pasti menemukan restoran McDonald's.
Tapi sayangnya tidak di beberapa negara ini. Sebagian tidak
memperkenankan McDonald's menyentuh negaranya, sebagian lagi tidak
memenuhi kriteria standar untuk disinggahi restoran tersebut.
Korea Utara
Pemimpin tercinta Korea Utara, Kim Jong Il dan putranya menggemari
hal-hal berbau barat. Bahkan sebelum meninggal, Kim sempat menyicipi
burger McDonald's. Peristiwa tersebut sempat menuai kontroversi, terkait
perilaku pejabat rezim yang menggunakan maskapai negara untuk proses
pengiriman burger. Walaupun demikian, McDonald's tetap tidak dapat
membuka lahan bisnis di negara ini.
Bolivia
Sempat beroperasi selama 14 tahun, namun McDonald's diusir karena
penerapan peraturan politik baru. Gerakan politik tersebut tidak
menginginkan perusahaan luar negeri mencuri banyak keuntungan di
Bolivia. Presiden Bolivia, Evo Molares juga mencanangkan program anti
makanan cepat saji yang memperburuk kesehatan.
Ghana
McDonald's pernah mempertimbangkan untuk membuka cabang di negara
ini. Namun niat tersebut diurungkan, karena Ghana dinilai tidak memiliki
cukup uang untuk menjadi pelanggan tetap McDonald's.
Macedonia
Hingga Mei 2013, McDonald's tercatat telah membuka cabang selama 16
tahun di negara ini. Tapi perselisihan antara kantor pusat McDonald's
di Eropa dengan pemilik waralaba di Macedonia menyebabkan kontrak
berakhir. Setelah kejadian tersebut McDonald's tidak lagi membangun
bisnis di Macedonia.
Bermuda
Hampir dibangun pada tahun 1999, namun kendala terjadi karena
protes masyarakat Bermuda. Mereka meminta pemerintah agar tegas pada
undang-undang yang telah dibuat, yakni melarang bisnis waralaba di
negara ini. Seorang pers Bermuda pernah menulis di surat kabar,
"McDonald's tidak sesuai dengan harga diri orang Bermuda."
Zimbabwe
Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, berencana membuka cabang pertama
McDonald's pada 2010. Namun pihak McDonald's masih berfikir
matang-matang, karena belum menemukan pengusaha yang memiliki integritas
tinggi dari negara tersebut.
Islandia
sumber: vivalife