PALANTA

Hal yang paling kecil bisa mengubah hidupmu. Dalam sekejap mata sesuatu terjadi di luar perkiraan dan tak terduga. Mengarahkanmu ke masa depan yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Kemana itu akan membawamu ? Itulah perjalanan kehidupan. "YOU'LL NEVER WALK ALONE"

Sabtu, 17 Agustus 2013

Misteri Mikrofon dan Wanita ke 3 Pada Saat Proklamasi Kemerdekaan



Siapapun pasti tidak asing dengan foto Bung Karno yang tengah membacakan proklamasi. Foto ini selalu dimuat pada setiap buku sejarah kemerdekaan dan tayangan TV yang membahas proklamasi. Foto tersebut begitu pentingnya karena menjadi bukti otentik dibacakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namundi balik itu foto tersebut juga mengandung kisah-kisah menarik. Berikut adalah salah satu kisah seputar pembacaan proklamasi yang saya temukan dalam sebuah potongan artikel.


Satu-satunya mikrofoon

Pernah seorang bekas pejabat RI bercerita bahwa mikrofoon satu-satunya yang digunakan pada waktu Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah barang “curian dari Belanda”. Itu tidak betul! Mikrofoon tersebut adalah milik sdr. Gunawan dari “Radio Satrija”, yang bertempat tinggal dan berusaha di jalan Salemba Tengah 24, Jakarta.



Mikrofoon tersebut adalah hasil buatan sdr. Gunawan sendiri. Baik “corong”nya, maupun “stardar”nya. Baik “Vesterker”nya, maupun “band”nya, juga dibuat dari “zilverpapier”, selubung rokok. Semuanya itu adalah hasil kecerdasan otak dan keterampilan tangan seorang Indonesia, yang bernama Gunawan itu.


Pada tanggal 17 Agustus pagi-pagi benar, dua orang masing-masing berusia 35 tahun, berkendaraan sebuah mobil, datang untuk meminjam mikrofoon. Tidak diterangkan kepadanya untuk keperluan apa. Mereka itu adalah sdr. Wilopo dan Nyonoprawoto. Sdr. Wilopo waktu itu bekerja di Balai Kota sebagai pembatu pak Suwirjo. Oleh karena itu baik Sdr. Wilopo maupun Mas Njono tidak bisa memasang mikrofoon sendiri, maka sdr. Gunawan menyuruh seorang anggota keluarganya, seorang pemuda berusia 21 tahun yang juga cukup ahli untuk ikut mereka. Baru di dalam mobil itulah, Sdr. Sunarto demikianlah nama pemuda itu, diberi tahu, bahwa mikrofoon itu akan diperlukan guna Proklamasi Kemerdekaan.



Sdr. Sunarto inilah yang memasang Mikrofoon yang besejarah ini di Gedung Pegangsaan Timur 56 pada tanggal 17 Agustus 1945 (ketika artikel ini ditulis, Sdr. Sunarto bekerja sebagai pengusaha dan tinggal di Bogor).



“Standar” didirikannya di ruang muka yang terbuka, dan “versterker” diletakkan di dalam kamar muka sebelah kiri ruang terbuka itu. Setelah selesai dipakai, siang itu juga mikrofoon diserahkan kembali oleh Sdr. Wilopo kepada Sdr. Gunawan.

Menurut keterangan Sdr. Sunarto, baik pada waktu dibawanya ke Pegangsaan Timur maupun pada waktu dibawanya kembali ke Salemba Tengah, Mikrofoon tersebut seolah-olah telah mendapat “salvo kehormatan”dari tentara Jepang berupa tembakan senapan. Masing-masing terdengar di muka RS UP dan di muka “Ika Daigaku” (Sekolah Kedokteran UI sekarang). Untung tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban, dan barangkali memang tidak dengan “peluru tajam”.

Ternyata mikrofoon itu masih mempunyai peranan lebih lanjut karena bersamaan dengan pemilikinya, dibawa hijrah ke Solo pada permulaan tahun 1946. Sejak itu barang tersebut disimpan baik-baik oleh keluarga Gunawan. Hanya kadang-kadang saja ditunjukan kepada sabat-sahabatnya dan tidak pernah dipergunakan lagi. Pada akhir tahun 1949, memenuhi anjuran pemerintah RI, Keluarga Gunawan pun kembali lagi ke Jakarta. “Mikrofoon Bersejarah” itu dibawanya, “Versterker”nya telah rusak, dan ditinggal di Jogja. Berkali-kali barang yang mempunyai nilai sejarah itu telah ditawar orang untuk dibeli, tetapi Keluarga Gunawan selalu menolaknya. Di manakan benda bersejarah itu sekarang ini?

Suwirjo, sebagai pembawa acara…

Pada sekitar tahun 1960, mikrofoon beserta “stadar”nya tetapi tanpa “versterker” lagi itu, telah diminta oleh Sdr. Harjoto, waktu itu Sekjen Kementerian Penerangan, dengan perantaraan Sdr. Darmosugondo untuk diserahkan kepada Presiden, agar akhirnya disimpan di dalam Monas (Monumen Nasional).

Tetapi sejak itu Sdr. Harjoto tidak tahu lagi dimanakah mikrofoon itu berada. Yang mungkin masih dapat memberi keterangan adalah Sdr. Tukimin, pembantu pribadi Presiden Soekarno, Demikian jawab Sdr. Harjoto atas pertanyaan penulis. Pada waktu itu Sdr. Gunawan beserta Istri telah menyatakan sama sekali tidak berkeberatan, bahkan merasa gembira dan bangga, apabila “mikrofoon” tersebut dimasukkan dalam museum perjuangan kita. Harus diakui, bahwa di samping KERTAS DENGAN TEKS PROKLAMASI dan BENDERA PUSAKA, MIKROFOON inilah merupakan benda bersejarah yang pantas kita simpan sepanjang massa.

Mikrofoon Bersejarah yang misterius




Wanita yang ke-3



Pada waktu Kemerdekaan diproklamirkan di Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi) No. 56, diantara lebih seribu orang yang hadir di tempat tersebut, hanya ada 3 orang wanita. Yang 2 orang, telah kita kenal, yaitu “Bu Fat” dan “Zus Tri”. Tetapi siapakah wanita yang ke-3 itu? Dia turut berdiri di barisan paling depan menghadap rumah Bung Karno. Dan tatkala beberapa saat kemudian Dr. Muwardi mengajak membentuk “Pasukan Berani Mati”, wanita yang usianya sekitar 35 tahun dan perpakaian sangat sederhana, turut mendaftarkan dirinya. Namanya penulis tidak ingat lagi.




Tetapi alamatnya yang dia berikan masih penulis ingat. Yaitu KARANGANYAR (Bagelen). Masih hidupkah ia sekarang ini ? (ketika tulisan ini ditulis), Entahlah!


Tetapi dialah wanita ke-3 yang dapat kita lihat dalam gambar-gambar Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Sumber : http://forum.viva.co.id

6 hal yang mesti dilakukan sebelum mendonwload software gratis

6 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Mendownload Software Gratis
Software gratis merupakan salah satu hal yang paling dicari di internet. Namun sayangnya tidak semua software gratis itu aman. Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab menjadikan software gratis sebagai “senjata” untuk menginfeksi komputer demi keuntungan pribadi mereka.



Untuk itu sebelum mendownload software gratis, kamu harus memastikan terlebih dahulu bahwa software tersebut aman dan terpercaya. Menentukan apakah sebuah file yang didownload itu aman atau tidak merupakan sebuah skill dasar yang perlu dikuasai oleh pengguna komputer, terutama pengguna Windows.

Bagi pengguna komputer yang sudah “terlatih”, biasanya mereka sudah memiliki “insting” tentang aman atau tidaknya suatu software. Tetapi bagi pengguna komputer pemula, menentukan aman atau tidaknya suatu software tidaklah mudah. Untuk itu melalui artikel ini PG akan menjelaskan 6 hal yang sebaiknya dilakukan sebelum mendownload software gratis di internet

1. Pastikan Developernya Terpercaya

6 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Mendownload Software Gratis

Jika kamu mengetahui developer atau perusahaan pembuat software tersebut terpercaya, maka kamu tidak perlu khawatir. Misalnya saja software gratis buatan Microsoft, Google, atau bahkan developer kecil lain yang sudah terpercaya, kamu bisa langsung mendownload dan menggunakan software buatan mereka.

Jika software yang akan kamu download dibuat oleh developer yang belum pernah kamu dengar sebelumnya, maka kamu perlu memastikan apakah developer tersebut terpercaya atau tidak. Coba cek website official mereka, atau googling untuk mencari review tentang developer tersebut.

Pastikan juga kamu mendownload software dari situs resmi mereka, bukan dari situs palsu yang banyak bertebaran di internet. Biasanya ketika kamu mengetikkan nama software tersebut di Google, maka situs aslinya akan muncul di urutan teratas.


2. Pastikan Download dari Situs yang Terpercaya

6 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Mendownload Software Gratis

Saat mendownload, pastikan kamu mendownload dari situs officialnya. Biasanya ketika kamu mengetikkan nama software tersebut di Google, maka situs officialnya akan muncul di urutan teratas.

Untuk software yang disimpan di selain situs official, pastikan kamu mendownload dari situs yang terpercaya. Misalnya saja untuk software Windows kamu bisa mendownload dari CNET Download atau Filehippo, sedangkan untuk software open source kamu bisa mendownload dari Sourceforge.

3. Pastikan kamu mencari review software tersebut

Beberapa situs download biasanya akan menyertakan review dari software tersebut. Tetapi tidak ada salahnya untuk googling mencari review tambahan. Coba ketikkan “nama software review” di Google, kemudian cari referensi dari beberapa pengguna software tersebut. Biasanya kamu akan menemukan kelebihan dan kekurangan software tersebut dari pengguna yang sudah mencobanya.

4. Scan dengan Antivirus

6 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Mendownload Software Gratis

Sebelum menginstall software yang sudah kamu download, pastikan kamu scan terlebih dahulu dengan antivirus. Kamu bisa menggunakan VirusTotal atau antivirus yang terinstall di komputer kamu. Jika kamu pengguna Windows, kamu bisa menggunakan Windows Defender yang sudah built-in di OS Windows.

5. Perhatikan Proses Instalasi

6 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Mendownload Software Gratis

Software gratis biasanya dilengkapi dengan toolbar atau aplikasi lain yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Perhatikan proses instalasi dengan seksama, dan hilangkan centang instalasi toolbar atau crapware yang disertakan di installer tersebut.

6. Install secara Terisolasi (Opsional)

6 Hal yang Sebaiknya Dilakukan Sebelum Mendownload Software Gratis
Jika kamu tidak yakin dengan keamanan software yang kamu download, kamu bisa mencobanya terlebih dahulu di Virtual Machine atau di Sandbox menggunakan Sanboxie. Software yang diinstall secara terisolasi tidak akan mempengaruhi sistem utama. Jadi jika software tersebut membuat sebuah perubahan yang merusak, sistem komputer kamu tidak akan terpengaruh.

Itulah 6 hal yang sebaiknya kamu lakukan sebelum mendownload dan menginstall software gratis. Mungkin 6 hal tersebut terlihat ribet pada awalnya, tetapi lama-kelamaan kamu akan terbiasa dan “insting” kamu untuk membedakan software mana yang aman dan mana yang tidak akan semakin terasah.

Sumber : http://www.filehippo.com/